Sebagaimana
yang termaksut dalam Renstra ISBI Tanah Papua tahun 2021-2025, kegiatan
kemahasiswaan merupakan salah satu kegiatan inti dalam rangka mengembangkan
kompetensi mahasiswa. Di era kebijakan program Kampus Merdeka-Merdeka Belajar,
ISBI Tanah Papua perlu bersiap dan berbenah diri untuk turut partisipatif
melaksanakan kebijakan tersebut. Maka dari itu, study kolaborasi dengan lembaga
seni yang telah lebih dahulu mewujudkan dan mengembangkan kebijakan kurikulum
Kampus Merdeka-Merdeka Belajar ini dilaksanakan. Kampus ISI Denpasar merupakan
salah satu perguruan tinggi seni di Indonesia yang telah meluncurkan kurikulum
baru ini dan bahkan telah melaksanakannya, dipandang sebagai tujuan pelaksanaan
kegiatan yang diharapkan dapat memberikan peningkatan pengalaman akademis
khususnya bagi mahasiswa ISBI Tanah Papua.
Study
kolaborasi yang digelar pada tanggal 1
sampai dengan 4 November 2021 berisi beberapa kegiatan inti, antara lain :
Diskusi dan apresiasi kekaryaan (karya tulis dan karya seni) mahasiswa,
workshop karya seni, dan pagelaran kolaboratif mahasiswa. Diharapkan dari
kegiatan ini, mahasiswa dari kedua perguruan tinggi dapat saling bertukar
pengalaman akademik serta menghasilkan output kegiatan yang dapat dijadikan
bahan apresiasi di kampus masing-masing.
1. Program
Studi Seni Tari
Studi Kolaborasi Mahasiswa di
Program Studi Seni Tari dilakukan dengan mahasiswa jurusan Snei Tari ISI
Denpasar. Bentuk kegiatan yang dilaksanakan adalah kolaborasi koreografi site
specific. Kegiatan ini dilaksanakan di Stage Terbuka Nrettya Mandala ISI
Denpasar. Bersama 7 orang mahasiswa ISI Denpasar, para mahasiswa ISBI Tanah
Papua menciptakan satu karya berjudul “Cheer-Up” yang berarti semangat. Para
mahasiswa saling bereksplorasi ketubuhan dengan saling bertukar teknik gerak
dasar tari tradisional Bali dengan Papua. Hasilnya, adalah koreografi site
specific yang memvisualisasikan semangat perjumpaan dua budaya di satu titik
sehingga tercipta kebersamaan dan saling menghormati.
2. Program
Studi Musik
Studi Kolaborasi Mahasiswa di
Program Studi Musik dilakukan dengan mahasiswa jurusan Seni Musik ISI Denpasar.
Bentuk kegiatan yang dilaksanakan adalah kolaborasi Mengimplementasikan Musik
Tradisional Papau Dengan Musik Moderen. Kegiatan ini dilaksanakan di Ruang
Pertunjukan Prodi Musik ISI Denpasar.
3. Program
Studi Seni Rupa Murni
Studi Kolaborasi Mahasiswa di
Program Studi Seni Rupa Murni dilakukan dengan mahasiswa jurusan Seni Rupa ISI
Denpasar. Bentuk kegiatan yang dilaksanakan adalah kolaborasi Karya di dalam
perkuliahan. Kegiatan ini dilaksanakan di Gedung Jurusan Seni Rupa Desain ISI
Denpasar.
4. Program
Studi Kriya Seni
Studi Kolaborasi Mahasiswa di
Program Studi Kriya Seni dilakukan dengan mahasiswa jurusan Kriya Seni ISI
Denpasar. Bentuk kegiatan yang dilaksanakan adalah kolaborasi Kriya tekstil
dengan menggunakan Bahan dasar Asli Papua. Kegiatan ini dilaksanakan di di
Gedung Jurusan Seni Rupa Desain ISI Denpasar.
5. Program
Studi Desain Komunikasi Visual
Studi Kolaborasi Mahasiswa di
Program Studi Desain Komunikasi Visual dilakukan dengan mahasiswa jurusan
Desain Komuniaksi Visual ISI Denpasar. Bentuk kegiatan yang dilaksanakan adalah
kolaborasi Karya. Kegiatan ini dilaksanakan di di Gedung Jurusan Seni Rupa
Desain ISI Denpasar.
Selain kegiatan masing-masing prodi
bersama mahasiswa ISI Denpasar, rombongan kegiatan Studi Kolaborasi Mahasiswa
ISBI Tanah Papua juga menyempatkan diri berkunjung ke dua tempat, yaitu Sanggar
Cahya Art Denpasar dan Sanggar Paripurna Bona, Gianyar. Adapun hasil
kegiatannya antara lain :
1. Sanggar Cahya Art Denpasar
Di
Sanggar Cahya Art Denpasar, mahasiswa berkunjung untuk melihat secara langsung
bagaimana manajemen sanggar dan apa saja bidang usaha yang ditekuni. Pemilik
sanggar, I Ketut Lanus, S.Sn., dan istri Desak Wedana Asih, S.Sn., menerangkan
bahwa bidang usaha yang ditekuni terdiri dari persewaan pakaian tari, rias
pengantin tradisi dan modern, pembuatan pakaian tari, salon kecantikan dan
penggarapan karya seni tertentu yang dipesan oleh pihak luar. Hasil kunjungan
ini adalah mahasiswa mendapatkan gambaran mengenai usaha kreatif berbekal
kemampuan dan pengetahuan di bidang seni. Sebab, di sanggar ini tidak hanya
mahasiswa Jurusan Seni Pertunjukan yang mendapat manfaat, namun juga mahasiswa
Jurusan Seni Rupa dan Desain, karena di sanggar tersebut juga memberikan
peragaan bagaimana mencetak ornamen kostum tari dari bahan prada.
2. Sanggar Paripurna Bona, Gianyar
Kunjungan selanjutnya dilaksanakan ke Sanggar Paripurna, Bona, Kabupaten Gianyar. Di sanggar ini, mahasiswa disambut dengan penampilan sekitar 60 orang penari penyambutan. Pemilik sanggar, I Made Sidia, SSP., M.Sn., dengan bangga mengumpulkan ratusan siswa sanggarnya untuk memberikan pertunjukan kolosal yang sangat luar biasa semarak. Meskipun didominasi anak-anak dan remaja, Sanggar Paripurna memberikan sambutan dan penerimaan yang sangat baik. Di sanggar ini, mahasiswa ISBI Tanah Papua dipaparkan mengenai pengalaman berkarya dan berkolaborasi I Made Sidia sebagai seorang dalang dan pelaku teater kreatif. Dicontohkannya, ia dengan karya Wayang Listriknya telah beberapa kali berkolaborasi dengan seniman luar negeri dan menghasilkan berbagai ulasan mengenai kreativitas yang diciptakan. Selanjutnya, Sidia juga menyampaikan pengalamannya mengelola pertunjukan reguler di Bali Safari and Marine Park, Gianyar. Pertunjukan tersebut bersifat kolosal dan uniknya adalah melibatkan satwa-satwa pilihan seperti gajah, burung, dan sebagainya selaku bagian pertunjukan. Hal yang menarik adalah Sidia menggarap pertunjukan ini bersama seniman luar Indonesia dan melibatkan ratusan penari yang hingga sebelum musim pandemi selalu pentas secara reguler tiap minggu di Bali Safari and Marine Park. Dengan demikian, ia dapat menyejahterakan para seniman lokal dan karyanya selalu ditunggu oleh para pengunjung. Terkahir, Sidia juga menunjukkan hasil karya kreatifnya berupa senam tari yang disajikan oleh murid-murid sanggar Paripurna. Tidak lupa di akhir sesi acara, mahasiswa ISBI Tanah Papua juga mendemonstrasikan gerak-gerak tari tradisional Papua yang berasal dari tujuh wilayah adat, yang dipimpin oleh M. Ilham Murda, Koordinator Program Studi Seni Tari. Para siswa sanggar tampak sangat bersemangat karena mendapat materi langsung dari orang Papua asli.