Raker KPTN - KTI Digelar di UBT
Raker KPTN - KTI Digelar di UBT

Rabu, 31 Jan 2022 | 10:41:59 WIB - Oleh admin web


Raker KPTN - KTI Digelar di UBT

TARAKAN - Universitas Borneo Tarakan (UBT) menjadi tuan rumah pelaksanaan Rapat Kerja (Raker) Konsorsium Perguruan  Tinggi Negeri Kawasan Timur Indonesia (KPTN - KTI) tahun 2022. Raker tersebut  dilaksanakan  di Ruang Auditorium Gedung Rektorat UBT lantai 4 pada tanggal 28-30 januari 2021.

Raker yang digelar dengan  protokol kesehatan (prokes) ini dihadiri  seluruh rektor perguruan  tinggi negeri dan direktur politeknik negeri yang tergabung di KPTN-KTI.

Direktur Eksekutif Konsorsium PTN-KTI Dr. Andi Ilham Makhud mengata- kan, bahwa perguruan tinggi di kawasan Indonesia timur itu dianggap masih tertinggal dari kemajuan perguruan tinggi di wilayah barat Indonesia.

“Pada raker ini, kami mencoba kembali merangkum isu - isu yang menjadi krusial yang menghambat pertumbuhan dan kemajuan perguruan  tinggi di wilayah Indonesia timur.  Kita bersama  - sama carikan solusinya, baik itu melalui audiensi dengan kementerian maupun dengan upaya-upaya  sendiri yang bisa kita lakukan secara mandiri tapi secara bersama - sama, katanya.

Ia mengungkapkan,  raker  ini bertujuan untuk mendengar kendala yang dihadapai oleh perguruan  tinggi, mulai dari timur Papua sampai Kalimantan. Persoalan tersebut dipetakan, dan dian- gkat. Kemudian  diajukan solusinya ke pemerintah.

“Pada raker ini juga, ada beberapa isu yang kita bicarakan. Isu pertama adalah soal pengangkatan  dosen  tetap,  sepeti CPNS atau ASN. Perguruan tinggi yang tadinya swasta dirubah menjadi negeri, dimana sumber daya manusia (SDM) di dalamnya  terdapat  dosen, tendik yang bukan ASN, dan kita upayakan jadi ASN, ternyata tidak memenuhi syarat,” ungkapnya.

Persoalan seperti ini tidak boleh dia- baikan, karena mereka sudah mengabdi di perguruan tinggi cukup lama. Meski- pun sudah banyak solusi yang diberikan pemerintah dengan pengadaan PPPK, namun  setelah diimplementasikan  ter- nyata mereka masih sulit tembus.

“Ini dikarenakan  beberapa persyaratan, misalnya usia, lama pengabdian, pangkat, jabatan, dan sebagainya, ka- rena tidak cocok dengan  kriteria. Oleh kerena itu, menurut kami ini harus ada perhatian khusus, tuturnya.

Persoalan lain adalah ketimpangan mutu mahasiswa di wilayah timur dan barat. Perguruan  tinggi di wilayah barat sepertinya tidak membatasi kapasitas penerimaan  mahasiswanya, mereka membuka  diri  sebesar  - besarnya,  sehingga perguruan tinggi di bagian timur tidak mendapatkan mahasiswa.  “Kita ingin disparitas mutu antara perguruan tinggi di timur dan barat bisa diperkecil, melalui usaha  - usaha  yang dilakukan secara bersama - sama di konsorsium,” ungkapnya.

“Kemudian mindset dari teman-teman  yang di perguruan  tinggi bagian timur perlu di upgrade, kita juga akan melakukan kegiatan pengembangan kapasitas dari pada  dosen kita, misalnya kita melakukan workshop mengenai pengembangan penjaminan mutu perguruan tinggi dan akademik, ucapnya.

Pihaknya juga akan melakukan workshop untuk meningkatkan kemam- puan dosen untuk melakukan publikasi ilmiah di jurnal bereputasi. “Kita nanti belajar dengan negara maju atau dengan negara tetangga seperti Filipina. Kita sama - sama negara berkembang tapi di Filipina bisa lebih bereputasi di tingkat internasional. Nah, nanti kita coba bela- jar dari situ, ujarnya.

Oleh  karena  itu,  ia  berharap  perlu adanya perhatian khususnya dari pemerintah,  karena  bagaimanapun  wilayah timur banyak sekali hambatannya untuk berkembang lebih maju. Pihaknya juga akan  terus  melobi dan  berkomunikasi dengan Dirjen dan Kemendikbudristek. Ketua Presidium Konsorsium Pergu- ruan Tinggi Negeri Kawasan Timur In- donesia (KPTN - KTI) yang juga merupakan Rektor UBT Prof. Dr. Adri Patton, M.Si mengatakan,  bahwa Raker KPTN-KTI merupakan suatu agenda rutin. “Pada hari ini (Sabtu, Red) kita melaksanakan raker, dimana hampir semua rektor perguruan tinggi dan direktur politeknik negeri yang tergabung dalam KPTN - KTI hadir, kata Adri Patton.

Adri Patton mengungkapkan,  tujuan dari pada kegitan KPTN - KTI ini adalah bagaimana peran serta seluruh universitas dan politeknik yang ada di Kawasan Indonesia Timur wajib turut serta mencerdaskan kehidupan anak bangsa.

Berdasarkan raker yang telah dilakukan, ada beberapa rekomendasi yang dibuat. Salah satunya bagaimana anak- anak di daerah perbatasan perdalaman dan daerah tertinggal bisa mendapatkan kesempatan yang sama untuk melanjutkan pendidikan khususnya di universi- tas yang ada.

“Kemudian masalah - masalah yang disampaikan dalam raker ini, seperti masalah dosen, akreditasi dan sebagainya itu, bisa kita carikan solusinya dan kita selesaikan, ucapnya.

Pada kesempatan ini, Adri Patton juga mengucapkaterima kasih kepada Wali Kota Tarakan dr. H. Khairul, M.Kes yang telah mengundang  damemberikan  jamuan  makan  malabersama  dengan para rektor dan direktur yang tergabung di KPTN - KTI. “Sekali lagi saya ucapkan terima kasih, semoga apa yang diberikan mendapatkan imbalan yang sepantasnya,pungkasnya



Tuliskan Komentar